Overblog
Edit post Follow this blog Administration + Create my blog

Cetak sablon sudah terkenal di jepang pada tahun 1660an, dan dikembangkan oleh Miyasaki dan Zisukeo Mirose dalam mengembangkan desain baju adat jepang yaitu kimono. Dalam teknik sablon pada kimono, mengacu pada kebijakan kaisar tatkala itu yang melarang menggunakan kimono yang bermotif corak tulis tangan. Hal ini dikarenakan kaisar pada kala itu sangat prihatin dengan harga mahal dari kimono bermotif tulis tangan pada saat itu. Kemudian dikembangkanlah kimono ini dengan motif sablon, namun pada saat itu masih belum terlalu berkembang teknologinya, karena belum adanya penggunaan bahan halus ataupun screen pada saat itu.

Dan pada tahun 1900an Samuel simon pria kebangsaan ingris ini mengembangkan teknik sablon ini dengan menggunakan chiffon untuk pola cetaknya. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari bahan sutra halus. Inilah awal mula dari kain atau bahan pada saat itu. Cara menyablonnya pada saat itu menggunakan tinta dengan cara mengalirkan tinta yang akan dihantarkan pada objek yang akan disablon melalui jenis bahan kain tersebut dan kain saring ini, sesuia dengan pola dan desain pada kain tersebut. Teknik ini dikenal teknik silk screen printing yaitu cetak sablon dari bahasa belsobat yang artinya schablon. Dimana kemudian bahasa ini menjadi bahasa serapan yaitu sablon. Sehingga bisa disimpulkan, bahwa teknik sablon itu yakni teknik yang bisa memindahkan tinta ke sebuah objek  dengan desain yang di inginkan.

Seiring berkembangnya teknologi yang sangat pesat, sekarang isi sudah ada yang namanya digital printing DTG, biasanya printing DTG mencetak suatu kaos 3D. Hasil gambarnya pun akan sempurna dan tidak mudah pecah. Maka dari itu, banyak distributor kaos 3D murah menggunakan printer DTG ini.

Tag(s) : #kaos 3D, #kaos 3D murah
Share this post
Repost0
To be informed of the latest articles, subscribe: